Sekilas SDN 2 Tegowanu Wetan
A. Pendahuluan
Sekolah Berbudaya Lingkungan, perlu
mendapat perhatian kita semua. Alasannya sederhana, "Bumi kita
semakin rusak" lingkungan tempat kita berada sudah tidak
lagi memberikan rasa nyaman. Siapakah yang merusak Bumi ini, jangan
sepenuhnya menyalahkan pihak lain atau orang lain, kita pun
terlibat di dalamnya.
ADIWIYATA merupakan program terhadap
sekolah untuk mewujudkan sekolah berwawasan dan peduli lingkungan (Sekolah
Berbudaya Lingkunngan). Adiwiyata mempunyai makna “Tempat yang baik dan ideal
dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika
yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan
menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan”. Hal ini sesuai dengan
gfirman Allah :
Carilah olehmu kehidupan akherat,
janganlah kau lupakan urusan dunia, berbuat baiklah terhadap sesama manusia
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada kalian dan janganlah berbuat
kerusakan di muka bumi, sesungguhnya tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan ( Q.S.: )
1. Tujuan Program Adiwiyata
Program Adiwiyata
bertujuan menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat
pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga
sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan
lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan utama
diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya
lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Disamping
pengembangan norma-norma dasar yang antara lain: kebersamaan, keterbukaan,
kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan
sumber daya alam. Serta penerapan prinsip dasar yaitu: partisipatif, dimana
komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan
proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran;
serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana
dan terus menerus secara komperensif.
2. Indikator Program Adiwiyata di SD Negeri 2 Tegowanu Wetan
A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya
Lingkungan
Untuk mewujudkan sekolah yang peduli
dan berbudaya lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang
mendukung dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh
semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata yaitu
partisipatif dan berkelanjutan.
Pengembangan kebijakan sekolah di
SDN 2 Tegowanu Wetan antara lain:
1. Visi dan misi sekolah yang peduli
dan berbudaya lingkungan.
2. Kebijakan sekolah dalam
mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup.
3. Kebijakan peningkatan kapasitas
sumber daya manusia (tenaga kependidikan dan non-kependidikan) di bidang
pendidikan lingkungan hidup.
4. Kebijakan sekolah dalam upaya
penghematan sumber daya alam.
5. Kebijakan sekolah yang mendukung
terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
6. Kebijakan sekolah untuk
pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah
lingkungan hidup.
B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan
Penyampaian materi lingkungan hidup
kepada para siswa dilakukan melalui kurikulum mata pelajarean Muatan Lokal KPDL
(Kepedulian Pada Diri dan Lingkungan) dan pembelajaran integral dengan mata
pelajaran-mata pelajaran lain seperti IPA, IPS, SBK, Penjasorkes, dll.
Pengembangan materi, model pembelajaran dan metode belajar yang bervariasi,
dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang
dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari (isu lokal).
Pengembangan kurikulum tersebut
dapat dilakukan antara lain:
1. Pembelajaran Muatan Lokal Mapel KPDL(Kepedulian Pada Diri
dan Lingkungan)
2. Pengembangan model pembelajaran Tematik bagi kelas I, II dan
III
3. Pembelajaran lingkungan secara integral dalam setiap mata
pelajaran bagi kelas IV, V dan VI
4. Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan
hidup yang ada di masyarakat sekitar.
5. Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya.
C. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif
Untuk mewujudkan
sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan
dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu sekolah juga
diharapkan melibatkan masyarakat disekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan
yang memberikan manfaat baik bagi warga sekolah, masyarakat maupun
lingkungannya.
Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:
1. Menciptakan
kegiatan ekstra kurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis
patisipatif di sekolah.
2. Mengikuti
kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
3. Membangun
kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan lingkungan hidup
di sekolah.
D. Pengelolaan dan atau Pengembangan Sarana Pendukung
Sekolah
Dalam mewujudkan
sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan perlu didukung sarana dan
prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup, antara lain meliputi:
1. Pengembangan
fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup.
2. Peningkatan
kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah.
3. Penghematan
sumberdaya alam (listrik, air, dan ATK).
4. Peningkatan
kualitas pelayanan makanan sehat.
5. Pengembangan
sistem pengelolaan sampah.
Lingkungan Sekolah yang kondusif sangat diperlukan agar tercipta
proses pem-belajaran yang bermutu. Pemberian pengetahuan dan pembentukan
kesadaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat dirasa sangat efektif ketika
dilakukan pada siswa sejak di bangku sekolah dasar. Diharapkan ketika
berada di luar lingkungan sekolah, mampu menerapkan hidup bersih dan sehat
seperti saat di sekolahnya.
Sekolah yang berbudaya lingkungan
sebagai salah satu wadah peningkatan pengetahuan dan kemampuan siswa memiliki
peran penting dalam menyumbang perubahan yang terjadi dalam keluarga. Bagaimana
menghargai air bersih, memahami pentingnya penghijauan, memanfaatkan fasilitas
sanitasi secara tepat serta mengelola sampah menjadi pupuk tidak terpisahkan
dalam upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. Sebagai komponen
terkecil dalam masyarakat perubahan yang terjadi dalam keluarga akan memberi
pengaruh pada masyarakatnya.
Pengolahan lingkungan sekolah dapat
dilakukan melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan siswa dalam pengelolaan
air, sampah, energi dan halaman yang ada disekitar sekolah.
1. Pengelolaan Air di Sekolah
Kita dapat membayangkan apabila di
sekolah kekurangan air bersih ! tentunya sekolah menjadi kotor karena jarang
atau tidak pernah dibersihkan, kamar mandi mengeluarkan bau yang tidak sedap,
dan merasa tidak nyaman atau kesulitan bila kita hendak ke WC. Akibatnya
lingkungan sekolah menjadi tidak sehat sehingga dapat mengganggu kenyamanan
belajar.
Ketersediaan air bersih disekolah
sangat diperlukan dalam jumlah yang relatif banyak. Hal ini mengingat jumlah warga
sekolah yang terdiri dari siswa, guru, dan karyawan dapat mencapai ratusan
orang. Sehinga kebutuhan air bersih akan lebih banyak lagi. Jenis kebutuhan air
disekolah adalah untuk minum, membersihkan lantai, membersihkan WC, mencuci
peralatan laboratorium dan menyiram tanaman.
Sumber air bersih yang digunakan bagi pemenuhan kebutuhan
warga sekolah dapat berasal dari air PDAM, sumur gali dan sumur pompa, Untuk
mengurangi ke-terbatasan air bersih disekolah, dapat dilakukan dengan upaya
penghematan melalui penentuan prioritas. Misalnya, air bersih dari
PDAM hanya digunakan untuk me-masak dan minum, air sumur digunakan untuk mandi,
cuci, dan kakus (MCK). Sedangkan untuk menyiram tanaman dan kolam ikan
digunakan air yang berasal dari bak-bak penampungan air hujan dan
limbah air wudhu
Teknologi pengolahan air limbah yang
digunakan tentu sangat mahal harganya. Sehingga di SD Negeri 2 Tegowanu Wetan
belum mampu memenuhi hal itu. Adapun cara untuk
mengatasi keterbatasan air bersih dilakukan dengan cara penghematan
air saat pamakaian dan selalu menutup kran air apabila terlihat terbuka
sehingga air tidak terbuang percuma. Hal ini telah dilakukan melalui kegiatan
pembiasaan dan pemasangan slogan hemat air,
2. Perawatan Sanitasi
Sanitasi merupakan Komponen
yang sangat penting dalam kehidupan, termasuk lingkungan sekolah. Sanitasi di SD
Negeri 2 Tegowanu Wetan terdiri atas 10 kamar mandi dan 2 WC yang digunakan
oleh siswa. Sedangkan saluran pembuangan air yang terdapat disekeliling sekolah
mendapatkan perawatan secara berkala, terlebih menjelang musim hujan. Perawatan
kamar mandi dilakukan oleh anak-anak dan penjaga sekolah agar selalu terjaga
kebersihannya. Sedangkan perawatan saluran sebulan sekali diadakan kegiatan
jumat bersih agar kondisi selokan air lancar untuk pembuangan.
3. Pengelolaan Sampah di Sekolah
Agar pengelolaan sampah berlangsung
dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan, maka setiap kegiatan
pengelolaan sampah harus mengikuti cara-cara yang baik dan benar. Apa
pentingnya pengelolaan sampah disekolah ? Pada prinsipnya semakin sedikit dan
semakin dekat sampah dikelola dari sumbernya, maka pengelolaan-nya akan semakin
mudah dan baik, serta lingkungan yang terkena dampak juga semakin sedikit.
Tahapan-tahapan pengelolaan sampah
disekolah adalah :
a. Pencegahan dan pengurangan sampah dari sumbernya. Kegiatan
ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan organik dan anorganik
dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap kawasan
sekolah.
b. Pemanfaatan kembali sampah terdiri atas :
1. Pemanfaatan sampah organik, seperti komposting (pengomposan)
sampah yang mudah membusuk dapat diubah manjadi pupuk kompos yang ramah
lingkungan untuk melestarikan fungsi kawasan sekolah. Berdasarkan hasil penelitian
bahwa dengan melakukan kegiatan composting sampah organik yang komposisinya
mencapai 70 % dapat direduksi hingga mencapai 25 %.
2. Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan
kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang.
Sedangakan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang
bekas seperti kertas, plastic, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air
minum dalam kemasan.
3. Tempat pembuangan sampah akhir. Sisa sampah yang tidak dapat
dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan komposting maupun pemanfaatan
sampah anorganik, jumlahnya mencapai + 10 % harus dibuang ke
tempat pembuangan sampah akhir (TPA) disekolah.
Selain itu untuk menciptakan suatu
kondisi sekolah yang sehat, sekolah harus memenuhi kriteria, antara lain
kebersihan dan ventilasi ruangan, kebersihan kantin, WC, kamar mandi, tempat
cuci tangan, melaksanakan pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan, bimbingan
konseling dan manajemen peran serta masyarakat.
4. Penghematan Energi di Sekolah
Penggunaan energi di sekolah sangat
penting agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Penggunaan energi
disekolah biasanya untuk menerangi ruangan-ruangan, menyalakan barang-barang
eletronik seperti komputer dan media pembelajaran, mengalirkan pompa air dll.
Di sekolah hendaknya kita
bersama-sama bertanggung jawab untuk memelihara dan menghemat pada saat
pemakaiannya. Banyak cara yang dapat kalian lakukan dalam rangka pengelolaan
energi disekolah, misalnya melalui penggunaan cahaya matahari untuk menerangi
ruangan-ruangan belajar dikelas, perpustakaan, laboratorium, dll. Menghemat
pemakaian air karena dialirkan menggunakan listrik, mematikan lampu-lampu yang
masih menyala saat siang hari. Mematikan alat-alat elektronik seperti komputer
dan televise saat sedang tidak digunakan.
Untuk membiasakan penghematan
energi, sekolah melakukan pembelajaran hemat energi melalui keteladanan guru,
pengawasan, penggunaan lamu hemat energi,dan slogan-slogan hemat nergi
5. Pengelolaan Halaman Sekolah
Lingkungan sekolah yang bersih dan
sehat tidak hanya di dalam kelas tetapi juga di luar kelas, seperti di halaman.
Halaman sekolah selain di tata keindahannya, juga perlu memperhatikan
persyaratan kesehatan. Halaman sekolah yang tidak sehat dapat menimbulkan
berbagai macam penyakit sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman bagi semua warga
sekolah.
Areal halaman SD Negeri 2 Tegowanu
Wetan terbagi menjadi 2, yaitu halaman yang tertutup paving dan taman. Halaman
yang berpaving digunakan untuk olahraga, upacara bermain dll. Dengan ditutup
paving diharapkan tidak becek ketika hujan namun resapan air tetap terjaga dan
mengurangi debu di musim kemarau. Adapun taman, ditanami tumbuhan peneduh dan
bunga-bunga untuk menciptakan suasana yang teduh dan asri.
Perawatan halaman ini dilakukan oleh
penjaga sekolah, guru dan siswa melalui tim “Mukti Peduli” dengan cara menyapu,
pungut sampah, dan menyiram tanaman
6. Pengelolaan Lahan Kosong
Selain halaman sekolah,
masih terdapat lahan kosong di sekitar bangunan sekolah. Lahan kosong di SD
Negeri 2 Tegowanu Wetan dimanfaatkan sebagai media tanam, tanaman apotek hidup,
kebun gizi , taman buah dan kolam ikan. Penanaman lahan kosong ini tujuan
utamanya adalah sebagai sebagai media pembelajaran lingkungan baik dalam mata
pelajaran KPDL atau pembelajaran integral mata pelajaran lain yang relevan.
Penanaman dan perawatan ini
dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru yang terbentuk dalam tim “Peduli
Lingkungan”
7. Pengelolaan UKS
UKS merupakan sarana perlayanan
kesehatan sekolah bagi siswa dalam menangani pertolongan pertama masalah
kesehatan. Pelayanan kesehatan di UKS dilaksanakan oleh Dokter Kecil dibawah
kordinasi guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) yang
bekerjasama dengan Puskesmas Tegowanu dan pihak lain yang berkompeten.
Adapun kegitan UKS di SD Negeri 2
Tegowanu Wetan meliputi :
a. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK)
b. Pelayanan Kesehatan siswa
c. Pengawasan kesehatan siswa
d. Pengawasan Gizi siswa
e. Mengikuti Lomba UKS dan Dokter Kecil
8. Pemberdayaan Kantin Sekolah
Kantin Sekolah merupakan
sarana perlayanan gizi sekolah bagi siswa dalam menangani pemenuhan gizi siswa
di sekolah. Pelayanan Kantin Sekolah dilaksanakan oleh Paguyuban Walimurid
dibawah kordinasi guru dan kepala sekolah.
Adapun kegitan Kantin di SD Negeri 2
Tegowanu Wetan meliputi :
a. Menjual makanan bergizi dan higienis
b. Menjual minuman sehat
c. Menjual makanan ringan
Tujuan lain dari kantin Sekolah
adalah sebagai media pembelajaranm matematika, IPS, IPA dan pelajaran lain yang
relevan.
0 komentar: